MENELUSURI ABJEKSI SUBJEK DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA: KAJIAN SEMIOTIKA REVOLUSIONER JULIA KRISTEVA
DOI:
https://doi.org/10.26499/bebasan.v5i2.74Keywords:
abjeksi, penanda, subjek, semiotika, kristevaAbstract
Tulisan ini berupaya menjelaskan sosok Ibu yang bukan dari tubuh seorang ibu atau perempuan, akan tetapi sifat keibuan dapat juga dimiliki oleh seorang laki-laki. Sementara itu, Ayah tidak hanya merujuk pada laki-laki tetapi juga pada perempuan. Oleh karena itu, tidak dapat dipandang dalam sudut pandang anatomis-biologis semata, tetapi sebagai kesatuan antara Ibu-Ayah, yakni Ayah Imajiner. Dari keduanya membentuk ketidaksadaran semiotika manusia sehingga secara tidak langsung manusia akan mencoba mencari kenyamanan yang lebih dari yang telah didapatkan dari fungsi ibu. Sehingga subjek terus berproses mencari sesuatu yang lain agar dapat memaknai pengalaman pribadinya tersebut. Dalam novel Ayah yang ditulis Andrea Hirata menunjukkan adanya sifat keibuan dalam diri laki-laki dan sosok Ayah pada diri seorang perempuan sehingga anak mereka memiliki ketidaksadaran semiotika. Dengan melihat hal tersebut, dari teori semiotika revolusioner Kristeva diajukan dalam membedah novel tersebut. Dan didapati bahwa Zorro sebagai anak telah menyimpan pengalaman masa chora-nya pada kemeja, puisi, dan cerita. Dirinya pun tidak mengerti mengapa dia dapat bertindak sedemikian, tetapi hal tersebut membuatnya nyaman dan sosial memberikan kenyamanan tambahan dari ketidaksadaran semiotika-nya. Setelah dibahas panjang lebar, diasumsikan bahwa Zorro mengalami abjeksi yang penuh kenyamanan sebab fungsi maternal tidak dianggap kotor, jijik, dan berbahaya. Namun dibantu oleh figur Ayah Imajiner yang akhirnya Zorro mengenal bahasa dan sosial. Karena abjeksi yang menyenangkan, Zorro tidak dapat melupakan cinta, kehangatan, dan kasih sayang figur ibu padanya selamanya.