SURAT-SURAT CINTA DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH Kajian Perbandingan Novel dan Film

Authors

  • Mashuri Balai Bahasa Jawa Provinsi Timur

DOI:

https://doi.org/10.26499/bebasan.v6i1.86

Keywords:

surat cinta, perbandingan novel dan film, keberaksaraan dan kelisanan

Abstract

Posisi surat cinta dalam novel Di Bawah Lindungan Ka‘bah karya Hamka (cetakan ke-1/1938, cetakan ke-31/2010) dengan film berjudul sama yang disutradari Hanny J. Saputra (2011) sangat berbeda dan menunjukan sensibilitas multimedia yang menyimpan jejak makna yang berjarak dalam bingkai ruang dan waktu. Oleh karena itu, dalam mengkajinya digunakan paradigma kelisanan dan keberaksaraan dan alih wahana. Metode yang digunakan adalah sastra bandingan. Hasilnya, surat yang bertradisi keberaksaraan menjadi sentral dalam novel karena surat berposisi sama dengan novel dalam tradisi tulis atau keberaksaraan, sehingga eksplorasi surat berjalan seiring dengan kondisi objektif teks dan artikulasi media pendukungnya dalam memaksimalkan pesan yang hendak disampaikan. Sementara itu, dalam alih wahana ke film, surat bermetamorfosa menjadi piranti dengan fungsi dan wujud yang berbeda, karena posisinya menjadi lebur dengan sensibilitas media baru yang lebih menekankan pada audio-visual, sehingga mentalitas yang terbangun bernuansa kelisananan. Surat cinta dalam novel sebagai penghubung perasaan dua orang, sedangkan dalam film, ia hanya menjadi ornamen untuk menyantuni alih wahana dan pengadaptasian dari novel ke film, dan kesadaran yang dibangun adalah mentalitas keberlisanan yang tergantung pada ingatan, sehingga disebut kelisanan tahap kedua atau sekunder.

Published

2022-11-29

How to Cite

Mashuri. (2022). SURAT-SURAT CINTA DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH Kajian Perbandingan Novel dan Film. Jurnal Bébasan, 6(1). https://doi.org/10.26499/bebasan.v6i1.86

Issue

Section

Articles